Pengertian Fungsi dan Nilai Uang

 

Pengertian Uang, Sejarah Uang, Fungsi Uang, Jenis-jenis atau Macam-maca uang dan Nilai Uang serta Peranan Uang dalam Sistem Ekonomi

Materi pembelajaran tentang uang terkait fungsi dan nilai adalah bagian penting dari kajian ekonomi moneter, sebagai seorang guru ekonomi di Sekolah Menengah adalah keharusan menguasi konsep terkait dengan fungsi dan nilai secara lebih mendalam.Materi ini akan sangat bermanfaat karena implementasinya dapat dilihat langsung dalam kegiatan sehari-hari peserta didik. Konsep uang akan dijelaskan dari sejarah perkembangan uang, pengertian uang, syarat-syarat uang, jenis uang, pengelolaan uang rupiah oleh BI dan unsur pengaman uang rupiah. Kamu diharapkan dapat mengusai seluruh materi yang akan diuraikan ini.

 

1. Sejarah Perkembangan Uang

Apa itu uang secara fisik, rasanya sudah tidak asing lagi bagi peserta didik, tetapi bagaimana sejarah perkembangan uang sampai akhirnya menjadi alat tukar yang sah, haruslah dipahami oleh kamu sekalian, agar nantinya kompeten dari materi selanjutnya.

 

Uang merupakan alat bayar atas transaksi jual beli yang dilakukan manusia yang memiliki konsep nilai. Temuan manusia yang cukup fenomenal adalah uang. Hal ini bermakna bahwa uang memiliki proses dan sejarah yang panjang sehingga akhirnya konsep dan nilainya dapat digunakan hingga saat ini. Masyarakat Yunani kuno telah mengenal konsep uang sudah sekitar 6000 tahun yang lalu. Ini menandakan bahwa uang sudah melewati proses panjang. Menurut Natsir (2014) secara garis besar perkembangan uang dapat dibagi menjadi beberapa tahap, sebagai berikut:

a. Tahap Pra Barter

Pada tahap ini manusia belum mengenal sistem pertukaran. Sehingga jika manusia pada masa itu ingin memenuhi kebutuhannya mereka harus berusaha sendiri. Dalam artian mereka akan memenuhi kebutuhan dengan usaha mandiri. Misalnya, mereka akan melakukan perburuan ketika mereka merasa lapar, kemudian bertani dan berpindah tempat sesuai dengan letak makanan yang menjadi sumber utama pemenuhan kebutuhannya.

 

b. Tahap Barter

Pada masa ini manusia telah memahami proses pertukaran. Hal ini dilandasi oleh adanya kesadaran bahwa mereka memiliki kebutuhan yang beragam yang mereka tidak mampu secara mandiri untuk memenuhinya. Merekapun mulai melakukan pertukaran atas bahan pangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka di masa itu. Sebagai contoh, orang A memiliki buah-buahan yang berlebih sementara ia membutuhkan ikan untuk makan. Di sisi lain orang B memiliki ikan yang cukup banyak sementara yang ia butuhkan adalah buah-buahan. Maka mereka akan melakukan pertukaran bahan pangan yang mereka punya. Sistem pertukaran inilah yang disebut dengan barter. Namun, seiring berjalannya waktu jumlah manusia meningkat dengan jenis kebutuhan yang bervariasi sehingga mereka menemui kendala dalam menemukan orang yang memiliki barang yang cocok dengan kebutuhannya. Pertukaran secara barter memiliki kelemahan yaitu :

a) Sulit menemukan dua pihak yang saling membutuhkan untuk dapat terjadinya pertukaran. Contoh: Jika Bu Surtii membutuhkan apel sementara ia hanya memiliki beras, maka ia harus mencari orang yang memiliki apel dan membutuhkan beras. Betapa sulitnya kita untuk mencari orang yang memiliki kehendak yang sama dengan kita apalagi bila perekonomiannya luas.

b) Sulit menentukan tingkat perbandingan harga yang sesuai, maksudnya bahwa dalam sistem barter akan menemui banyak kesulitan untuk menentukan perbandingan harga/nilai yang satu dengan lain yang akan ditukar. Misalnya 1 ekor kambing setara dengan 10 helai baju. Kondisi kambing tidak selalu sama sama ada yang gemuk dan ada juga yang kurus. Demikian pula ukuran baju. Dengan banyaknya kelemahan yang dimiliki oleh sistem barter ini maka manusia mulai berpikir untuk memanfaatkan sebuah benda yang memiliki nilai terukur yang dapat digunakan sebagai alat transaksi.

 

c. Tahap Uang.

Uang mengalami perkembangan yang cukup pesat sesuai dengan pesatnya perkembangan dan tingkat kemajuan pengetahuan dan teknologi manusia sehingga uang senantiasa menyempurnakan sistem dan bentuknya. Menurut Conway dalam Natsir (2014) Sekitar 5000 tahun yang lalu Irak Modern berdiri, di mana masyarakatnya telah mengenal uang koin yang mereka namakan shekel. Shekel melambangkan jumlah tertentu yang setara dengan emas dan perak.

 

2. Pengertian Uang

Kamu sudah membaca tentang bagaimana sejarah uang sampai akhirnya uang berbentuk koin atau shekel Berikutnya akan dijelaskan bagaimana pengertian uang .Uang merupakan hasil ciptaan manusia yang berguna untuk melancarkan kegiatan transaksi. Uang adalah persediaan asset yang bisa dengan segera digunakan untuk melakukan transaksi Dalam perekonomian, uang merupakan sebuah alat yang disepakati secara bersama oleh para pelaku kegiatan ekonomi untuk melakukan transaksi perdagangan. Secara sederhana uang dapat didefinisikan sebagai sebuah alat tukar sah memiliki nilai yang telah sepakati secara bersama untuk memudahkan manusia dalam transaksi jual beli.

 

Menurut Budisantoso (2006), secara teoritis uang dapat diklasifikasikan dalam dua golongan utama, yaitu uang dalam pengertian sempit (narrow money) serta uang dalam pengertian luas (broad money). Uang dalam arti sempit (narrow money) adalah uang yang memiliki tingkat likuiditas paling tinggi biasanya dalam bentuk uang kartal dan uang giral. Sementara uang dalam pengertian luas (broad money) dapat dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama, diberi notasi M2 terdiri atas narrow money ditambah dengan rekening tabungan (saving deposit) dan rekening deposito berjangka (time deposit). Kelompok kedua, diberi notasi M3 yang terdiri atas M2 ditambah dengan seluruh simpanan dana masyarakat pada lembaga keuangan bukan bank.

 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) uang diartikan : (1) Alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu; (2) harta; kekayaan.

 

Berdasarkan defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa uang adalah alat tukar yang memiliki standar pengukur nilai (satuan hitung) yang sah, yang dikeluarkan oleh pemerintah yang dapat berupa uang kartal, uang giral yang terdapat dalam rekening tabungan maupun deposto berjangka dan seluruh simpanan masyarakat yang ada di lembaga keuangan non bank.

 

3. Syarat- Syarat Uang

Kamu banyak sekali komoditi yang pernah dijadikan uang, apapun komoditi itu, agar sah diakui diteriman sebagai uang oleh masyarakat maka uang sebagai alat tukar harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut (Budisantoso: 2006):

 

1. Dapat diterima oleh umum (Acceptability), uang harus dapat diterima baik oleh pemerintah maupun setiap anggota masyarakat lainnya sebagai alat tukar, alat ukur dan standar pembayaran dalam proses pertukaran barang dan jasa.

2. Tahan lama dan tidak mudah rusak (durability), uamg hendaknya tidak cepat rusak dan tidak perlu diganti setiap saat. Terpenuhinya syarat durability menyebabkan nilai uang tidak lekas merosot karena secara fisik uang tidak akan lekas rusak.

3. Mudah disimpan dan nilainya tetap (stability), uang perlu dijaga agar nilainya tetap. Jika nilainya tidak tetap uang tidak akan diterima secara umum. Hal ini sekaligus mengurangi fungsi uang sebagai alat tukar dan satuan hitung. Apabila nilai uang sering mengalami ketidaksetabilan, maka akan sulit untuk dipercaya oleh yang menggunakannya.

4. Mudah dipindah dan dibawa kemana-mana (portability), uang sebaiknya mudah dibawa untuk keperluan sehari-hari. Oleh karena itu dalam hal ini fisik uang juga jangan terlalu besar dan diusahakan seringan mungkin. Portability dari uang juga meningkatkan kenyaman dan rasa aman memegang uang, sebab uang dalam jumlah besar dapat disimpan ditempat yang kecil, terlindung dan tidak diketahui oleh orang lain.

5. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), uang harus dapat dipecah menjadi unit yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai untuk memudahkan transaksi.kemudian uang tidak hanya udah dibagi, tetapi juga harus mudah dalam pembulatan dengan kelipatan tertentu terutama dalam nilai bulat.oleh karena itu, agar uang mudah dibagi harus dibuat dalam nominal yang beragam.

6. Jumlahnya mencukupi ( elasticity of supply) jumlah uang yang beredar haruslah mencukupi kebutuhan perekonomian (dunia usaha). Persediaan yang tidak cukup untuk mengimbangi kegiatan usaha akan menyebarkan perdagangan macet dan pertukaran kembali seperti pada perekonomian bartet. Oleh karena itu bank sentral sebagai badan tunggal yang menciptakan uang kartal harus mampu melihat perkembangan perekonomian yang selanjutnya mampu untuk menyediakan uang secara cukup bagi perekonomian. Jadi kemampuan bank sentral dan lembaga keuangann yang lain dalam penyediaan uang harus dijamin tetap baik (bersifat elastis)

7. Syarat psikologis, bahwa uang harus bisa memuaskan keinginan orang yang memilikinya. Orang akan terlihat lebih tenang dan puas jika membawa uang daripada barang.

 

4. Jenis - Jenis Uang

Kamu sesuai dengan perkembangan zaman, maka jenis uang pun mengalami perkembangan yang cukup pesat. Ada baiknya Bapak/Ibu juga memahami bagaimana jenis-jenis uang yang berbeda penggolongannya berdasarkan bahan, lembaga, kawasan, dan pemakainya, uang dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria sebagai berikut (Kasmir: 2014):

a. Berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat uang

1). Uang Logam, adalah uang yang bahannya terbuat dari logam tertentu seperti emas, perak tembaga, nikel dan sebagainya. uang logam yang terdapat di Indonesia berupa pecahan kecil mulai dari Rp. 100; sampai Rp. 1.000;. keuntungan memegang uang logam adalah tidak mudah rusak dan kekuranganya terlalu berat untuk dibawa kemana – mana.

2). Uang Kertas, adalah uang bahannya terbuat dari kertas serta pengunaanya diatur oleh undang-undang. Uang kertas mudah dibawa dalam jumlah besar maupun kecil, dan biaya produksi uang kertas lebih murah. Adapun kekurangan dari uang kertas yaitu mudah sobek, mudah terbakar dan lebih mudah dipalsukan.

 

b. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya

1). Uang Kartal, adalah uang kertas dan uang logam yang beredar di masyarakat. Uang ini diatur dan dikeluarkan peredaranya oleh Bank Indonesia sebagai Bank sental serta merupakan alat pembayaran yang sah.

2). Uang Giral, adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran yang berupa cek, bilyet giro, dan kartu kredit. Kekuatan hukumnya lemah, karena tidak semua transaksi disemua tempat dapat menerima uang giral.

 

c. Berdasarkan kawasan/daerah berlaku

1). Uang domestik, yaitu uang yang hanya berlaku di dalam wilayah suatu negara tertentu saja.

2). Uang regional, yaitu uang yang hanya berlaku di kawasan tertentu, seperti euro berlaku bagi negara-negara kawasan Eropa.

3). Uang internasional, yaitu uang yang berlaku tidak hanya di dalam wilayah suatu negara tertentu saja, tetapi juga berlaku di berbagai wilayah negara didunia (internasional). Misalnya, dollar AS

 

d. Berdasarkan Pemakai di dalam dan luar negeri

1). Internal Value, yaitu kemampuan dari uang untuk membeli barang di dalam suatu negara, dengan kata lain nilai internal uang adalah kemampuan daya beli uang terhadap barang-barang. Misalkan uang sebesar Rp 12.000,00 mampu ditukar dengan 1 kg gula.Ini berarti bahwa uang sebesar Rp 12.000,00 memiliki nilai internal sebesar 1kg gula.

2). External Value, yaitu kemampuan dari uang dalam negeri untuk bisa ditukar dengan mata uang asing. Dengan kata lain eksternal value adalah daya beli uang dalam negeri terhadap uang asing atau lebih dikenal dengan istilah nilai kurs. Contoh nilai uang Rp12.500,00 mampu ditukarkan dengan US$ 1, ini berarti bahwa uang Rp12.500,00 memiliki nilai eksternal sama dengan US$ 1.

 

5. Pengelolaan Uang Rupiah Oleh Bank Indonesia

Kamu dalam pengelolaan nya, BI bertanggung penuh dalam pengaturannya .Berikut adalah tahapan yang dilakukan oleh BI dalam pengelolaan uang, tentu saja seluruh tahapan ini sudah diatur dalam bentuk peraturan yang dikeluarkan oleh BI.Bebeapa tahapan pengelolaan uang rupiah yang dilakukan oleh BI adalah; tahap perencanaan, tahap pencetakan, tahap pengeluaran dan pengedaran, tahap pencabutan dan tahap pemusnahan. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/7/PBI/2012 bahwa Bank Indonesia merupakan satu- satunya lembaga yang melakukan pengelolaan uang rupiah, tahapan yang dilakukan meliputi tahap perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan penarikan, serta pemusnahan uang rupiah.

 

a. Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan dan penentuan jumlah uang rupiah yang akan dicetak, perlu diperhatikan tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, rencana jenis dan pecahan uang rupiah, serta perkiraan jumlah uang rupiah yang dimusnahkan. Perencanaan tersebut dilakukan agar uang yang dikeluarkan memiliki kualitas baik sehingga kepercayaan masyarakat tetap terjaga.

Perencanaan yang dilakukan BI meliputi perencanaan pengeluaran emisi baru dengan mempertimbangkan tingkat pemalsuan, nilai intrinsik uang, serta masa edar uang. Selain itu, dilakukan pula perencanaan terhadap jumlah serta komposisi pecahan uang yang akan dicetak selama satu tahun mendatang. Berdasarkan perencanaan tersebut, kemudian dilakukan pengadaan uang, baik untuk pengeluaran uang baru maupun pencetakan rutin terhadap uang lama yang telah dikeluarkan.

 

b. Tahap Pencetakan

 

Pada tahap pencetakan rupiah, BI melakukannya di dalam negeri dengan menunjuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pelaksana pencetakan uang rupiah.BUMN yang melaksanakan pencetakan uang rupiah tersebut adalah PERUM PERURI (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia).

Penunjukan BUMN sebagai pelaksana pencetakan uang rupiah dilakukan sesuai dengan ketentuan BI mengenai pengadaan jasa pencetakan uang rupiah. Jika BUMN yang ditunjuk menyatakan tidak sanggup melaksanakan pencetakan uang rupiah, maka BUMN tersebut dapat menunjuk lembaga lain untuk bekerja sama dalam pelaksanaan pencetakan uang rupiah dengan memenuhi persyaratan pencetakan uang rupiah yang disepakati sebelumnya dengan BI. Penunjukan lembaga lain dilakukan oleh BUMN melalui proses yang terbuka, dapat dipertanggungjawabkan, serta menguntungkan negara.

Selain itu, harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan BI. Bila BUMN tak dapat memenuhi persyaratan pencetakan rupiah yang disepakati sebelumnya, maka BI berwenang menetapkan kebijakan lain demi memastikan ketersediaan rupiah. Dalam tahap pencetakan uang, semua pihak yang terlibat wajib menjaga mutu, keamanan, dan harga yang bersaing.

 

c. Pengeluaran dan Pengedaran

Terkait dengan peran mengeluarkan dan mengedarkan uang, BI senantiasa berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat baik dalam nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi layak edar (clean money policy). Untuk mewujudkan kondisi layak edar tersebut, pengelolaan pengedaran uang yang dilakukan oleh Bank Indonesia dilakukan mulai dari pengeluaran uang, pengedaran uang, pencabutan dan penarikan pengeluaran uang, pengedaran uang, pencabutan dan penarikan uang, hingga pemusnahan uang.

 

Uang rupiah yang telah dikeluarkan BI selanjutnya diedarkan ke seluruh wilayah Indonesia melalui Kantor Bank Indonesia. Kebutuhan uang rupiah di setiap wilayah tentunya berbeda, didasarkan pada jumlah persediaan, keperluan pembayaran, penukaran dan penggantian uang selama jangka waktu tertentu. Kegiatan pengedaran uang juga dilakukan melalui pelayanan kas kepada bank umum maupun masyarakat umum. Layanan kas kepada bank umum dilakukan melalui penerimaan setoran dari nasabah dan pembayaran uang rupiah.

 

Sedangkan kepada masyarakat, dilakukan melalui penukaran secara langsung pada loket-loket penukaran di seluruh kantor BI atau melalui kerjasama dengan perusahaan yang menyediakan jasa penukaran uang kecil.

 

d. Tahap Pencabutan dan Penarikan

Pencabutan uang dari peredaran dimaksudkan untuk mencegah dan meminimalisasi peredaran uang palsu serta menyederhanakan komposisi dan emisi pecahan. Uang rupiah yang dicabut tersebut dapat ditarik dengan cara menukarkan ke Bank Indonesia atau pihak lain yang telah ditunjuk oleh Bank Indonesia.

 

e. Tahap Pemusnahan

Uang yang dimusnahkan tersebut adalah uang yang sudah dicabut dan ditarik dari peredaran, uang hasil cetak kurang sempurna, dan uang yang sudah tidak layak edar.Kegiatan pemusnahan uang diatur melalui prosedur dan dilaksanakan oleh jasa pihak ketiga, dengan pengawasan dari BI.

 

6. Unsur Pengaman Uang Rupiah

Uang Rupiah memiliki ciri-ciri berupa tanda-tanda tertentu yang bertujuan mengamankan uang rupiah dari upaya pemalsuan. Dalam website resmi Bank Indonesia secara umum, ciri-ciri keaslian uang Rupiah dapat dikenali dari unsur pengaman yang tertanam pada bahan uang dan teknik cetak yang digunakan, yaitu:

1. Tanda Air (Watermark) dan Electrotype, Pada kertas uang terdapat tanda air berupa gambar yang akan terlihat apabila diterawangkan ke arah cahaya.Benang Pengaman (Security Thread), Ditanam di tengah ketebalan kertas atau terlihat seperti dianyam sehingga tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah, dapat dibuat tidak memendar maupun memendar di bawah sinar ultraviolet dengan satu warna atau beberapa warna.

2. Cetak Intaglio, Cetakan yang terasa kasar apabila diraba.

3. Gambar Saling Isi (Rectoverso), Pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika diterawangkan ke arah cahaya.

4. Tinta Berubah Warna (Optical Variable Ink), hasil cetak mengkilap (glittering) yang berubah- ubah warnanya bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

5. Tulisan Mikro (Micro Text), Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar.

6. Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink), Hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar di bawah sinar ultraviolet.

7. Gambar Tersembunyi (Latent Image), Teknik cetak dimana terdapat tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.

 

Kamu sudah mempelajari tentang konsep uang meliputi sejarah perkembangan uang, pengertian uang, syarat-syarat uang, jenis uang, pengelolaan uang rupiah oleh BI dan unsur pengaman uang rupiah, agar lebih memahami , berikut ini akan dijabarkan tentang konsep fungsi dan nilai uang Pada materi ini Bapak/ Ibu diharapkan akan memahami tentang bagaimana uang memiliki fungsi asli dan fungsi turunan, selanjutnya bagaimana uang memiliki nilai yang berbeda berdasarkan waktu.

 

B. Konsep Fungsi dan Nilai Uang

1. Konsep Fungsi Uang

Kamu, berikut ini akan dijelaskan bagaimana uang memiliki fungsi dan nilai. Diharapkan setelah membaca materi ini Kamu akan lebih memahami mengapa terjadi perbedaan nilai uang karena perbedaan waktu dan sebagainya.

 

Pada dasarnya uang berfungsi sebagai alat tukar untuk mempermudah transaksi perdagangan sehingga menjadi murah serta dengan produktivitas yang tinggi guna mencapai hasil yang maksimal.produktivitas yang tinggi akan dicapai jika ada spesialisasi disegala bidang, misalnya tenaga kerja, ketrampilan dan keahlian, serta admnistrasi. Tetapi spesialisasi tidak akan dicapai tanda adanya system pertukaran perdagangan berjalan lancer. Oleh karena itu uang akan menjadi produktif jika uang merupakan bagian yang sangat penting dari mekanisme dan proses pertukaran modern dan oleh karena itu akan memudahkan kegiatan produksi. Namun sejalan dengan perkembangan perekonomian uang berubah fungsi sebagai alat tukar yang lebih luas lagi. Berbagai macam fungsi yang telah meluas tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa uang memiliki kedudukan yang semakin penting dan krusial dalam masyarakat.

 

Fungsi uang secara lebih rinci terbagi menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan (Wikipedia: 2018), sebagai berikut:

 

a. Fungsi Asli (Fungsi Primer)

1). Sebagai alat tukar umum (medium of exchange), uang adalah alat tukar yang sah untuk seluruh transaksi, publik, perseorangan. jika menginginkan suatu barang, kita akan menukarkannya dengan uang kita miliki. Jika anda pergi kepasar dan menukarkan uang dengan barang, dan barang tersebut langsung anda terima, maka uang telah melakukan fungsinya sebagai alat tukar. Kemudahan untuk mengubah uang untuk menjadi sesuatu yang lain barang dan jasa disebut likuiditas.

2). Sebagai satuan hitung (unit of account), artinya uang digunakan sebagai ukuran harga suatu benda. Dengan adanya uang, anda dapat menentukan nilai atau harga suatu barang yang diinginkan. Contohnya, harga sebuah baju Rp. 50.000; dari sini anda dapat menyatakan jika membeli dua buah baju jumlahnya menjadi Rp. 100.000;

 

b. Fungsi Turunan (Fungsi Sekunder)

1). Sebagai alat pembayaran (means of payment), uang digunakan sebagai alat pembayaran semua kebutuhan manusia. Misalnya, membayar utang, membeli makanan,membayar angkutan umum, membayar SPP dan sebagainya. maka uang dalam hal telah melakukan fungsinya sebagai alat pembayaran.

2). Sebagai alat penyimpan kekayaan (store of value), orang yang mempunyai pendapatan berlebih atau apabila semua kebutuhannya terpenuhi mereka akan menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung. Menabung berarti berjaga – jaga apabila ada kebutuhan lain yang tidak terduga harus segera dipenuhi.

3). Sebagai alat pemindah kekayaan, uang dapat pula sebagai media untuk mengganti bentuk kekayaan. Dengan adanya uang maka harta yang dimiliki disuatu daerah dapat di pindahkan kesuatu daerah atau tempat lain. Misalnya, pada saat orang ingin membuka toko kelontong dan dia memiliki tanah, maka tanah tersebut dapat dijual kemudian hasil dari penjualan tanah digunakan untuk membua toko kelontong.Maka pada kasus ini uang yang anda gunakan untuk menukarkan barang tersebut telah melakukan fungsinya sebagai alat pemindah kekayaan.Kekayaan anda berubah dari tanah menjadi toko kelontong.

4). Sebagai alat pembentuk modal, uang dapat digunakan perusahaan untuk dijadikan modal atau investasi. Uang dapat juga digunakan masyarakat sebagai pendorong untuk melakukan usaha dengan tujuan memperoleh laba atau penghasilan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

5). Alat pengukur harga barang dan jasa (penunjuk harga), harga barang yang dijual di pasar, di toko, di supermarket atau di mal untuk memudahkan pembeli biasanya dinilai dengan uang. Hal ini berarti uang digunakan sebagai penunjuk harga.

 

2. Konsep Nilai Uang

Kamu bagaimanna saudara mengukur penggunaan uang ? terkadang timbul pertanyaan bagaimana mungkin selembar kertas mampu ditukar dengan sejumlah barang ?. Hal ini sangat terkait dengan nilai uang .Nilai uang adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan sejumlah barang tertentu.

1. Jenis uang berdasarkan nilai yang terkandung pada uang baik nilai intrinsic maupun ektstrinsik.Jenis uang ini terbagi kedalam dua jenis yaitu (Kasmir 2017) :

a. Uang bernilai penuh ( full bodied money) , yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) sama dengan nilai nominalnya. Pada umumnya, uang yang bemilai penuh terbuat dari logam. Contoh uang logam, dimana nilai bahan untuk membuat uang tersebut sama dengan nominal yang tertulis diuang

b. Uang tidak bernilai penuh (representative full bodied money), yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) lebih rendah daripada nilai nominalnya. Pada umumnya, uang yang tidak bernilai penuh terbuat dan kertas. Uang jenis ini sering disebut uan tertanda atau token money.

 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai perbedaan full bodied money dengan representative full bodied money (Rahardjo, 2009) antara lain menyangkut:

1. Terletak pada definisinya. Bila representative full bodied money merupakan mata uang yang nilai materinya jauh dibawah nilai nominalnya, maka full bodied money adalah mata uang yang nilai materinya sama dengan nilai nominalnya.

2. Pada masa representative full bodied money, mata uang dibuat oleh badan-badan yang ditunjuk oleh pemerintah misalnya Bank Sentral, sedangkan pada masa full bodied money, masyarakat bebas menempa dan melebur mata uang sendiri.

3. Pada masa full bodied money, jumlah uang beredar sulit dihitung jumlahnya sedangkan pada masa representative full bodied money jumlah uang beredar mudah dihitung.

 

2. Jenis uang berdasarkan nilai waktu

Yang dimaksud dengan konsep nilai waktu uang adalah sebuah konsep yang berkaitan dengan waktu dalam menghitung nilai uang. Maksudnya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan tahun-tahun yang akan mendatang. atau bisa kita katakan bahwa uang yang sekarang nilainya jauh lebih besar dibandingkan dengan uang yang akan diterima dimasa yang akan mendatang. Nilai waktu dari uang erat kaitannya dengan nilai saat ini dan nilai yang akan datang.

 

1. Nilai yang akan datang

Nilai yang akan datang merupakan nilai uang yang diterima dimasa mendatang dari sejumlah modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat bunga tertentu. Nilai uang yang akan datang adalah nilai uang sekarang ditambah tingkat bunga pada saat itu, sehingga jumlahnya menjadi lebih banyak atau berlipat ganda akibat penambahan tingkat bunga. Jumlah nilai uang yang akan datang bisa ditentukan dengan mengalikan tingkat bunga dengan pokok pinjaman pada periode tertentu. Nilai uang yang akan datang (future value) dapat dihitung dengan rumus

 

Fv = Pv (1+ i) n

Dimana ;

Fv = Future Value

Pv = Present Value

n = Jangka waktu simpanan

 

Contoh: Uang Ali pada 1 Januari 2019 menanamkan modalnya sebersar Rp.100.000.000 dalam bentuk deposito di bank dengan tenor waktu selama 1 tahun. Pihak bank bersedia memberikan bunga sebesar 10% per tahunnya. Maka pada 31 Desember 2019 nanti berapakah Tuan Ali akan menerima uang miliknya yang terdiri dari uang modal pokok dan bunga.?

 

Diketahui :

 

Pv = Rp.100.000.000

i = 10% = 10/100 = 0,1

n = 1 Jawab :

FV = Pv (1+0,10)1

FV = Rp.100.000.000 (1+0,10)1 FV = Rp.100.000.000 (1+0,1)1 FV = Rp.100.000.000 (1,1)

FV = Rp.110.000.000,-

Jadi, nilai uang yang akan datang dari Tuan Ali adalah sebesar Rp.110.000.000,-

 

2. Nilai Sekarang

Nilai sekarang merupakan nilai sejumlah uang saat ini yang dapat di bungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar dimasa yang akan datang.Proses pencarian nilai sekarang dari arus kas atau serangkaian arus kas, pendiskotoan merupakan kebalikan dari pemajemukan. Nilai uang sekarang (preesent value) dapat dihitung dengan rumus

Pv = Fv x (1 + i)n Dimana ;

Fv = Future Value

Pv = Present Value

n = Jangka waktu simpanan

 

Contoh: Dalam kurun waktu dua tahun lagi, Irma akan menerima uang sebanyak Rp.50.000,- berapakah nilai uang tersebut sekarang jika tingkat bunga adalah 12% setahun?

Diketahui :

Fv = Rp.50.000 i = 0,12

n = 2

Jawab :

Pv = Fv/(1+i)n

= Rp.50.000/(1+0,12)2

= Rp.50.000/1,25

= Rp.40.000

Jadi, nilai sekarang uang milik Irma adalah Rp.40.000

 

3. Nilai masa datang dan nilai sekarang

Bunga menjadi faktor pada nilai sekarang PVIF (r,n) yakni persamaan untuk diskonto dalam mencari nilai sekarang ialah kebalikan dari faktor bunga nilai di masa depan FVIF (r,n).

 

Contoh: Bila Anjar menabung uang sebesar Rp.5.000.000,- dengan bunga 15%, maka selama satu tahun anjar akan mendapatkan uang sebesar ?

Diketahui :

Pv = Rp.5.000.000

r = 15% = 15/100 = 0,15

n = 1 Jawab :

FV = Pv(1+r)1

FV = Rp.5.000.000 (1+0,5)1 FV = Rp.5.000.000 (1,15) FV = Rp.5.750.000,-

Jadi, nilai mendatang uang yang dimiliki Anjar adalah sebesar Rp.5.750.000,-

 

4. Anuitas

Anuitas merupakan rangkaian pembayaran atau penerimaan tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga dapat diartikan pula sebagai kontrak dimana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai sebuah imbalan dari premi yang kita bayar. Contoh dari anuitas ini adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen. Sifat anuitas adalah; memiliki jumlah pembayaran tetap/ sama (equal payments) , jarak periode antar angsuran sama (equal periods between payments), pembayaran pertama dilakukan pada akhir periode pertama (in arrears).

 

C. Evolusi Sistem Pembayaran

Kamu sekalian, kita bisa mendapat gambaran dari fungsi uang dan bentuknya dari waktu ke waktu dengan melihat evolusi system pembayaran (payment system),dengan memahami materi evolusi system pembayaran , nantinya Bapak /Ibu akan memahami bagaimana transaksi dilakukan dalam perekonomian.

 

Sistem pembayaran telah berubah sepanjang waktu, demikian pula dengan bentuk uang. Pada suatu waktu logam berharga seperti emas digunakan sebagai alat pembayaran utama dan dari emas tersebut berubah menjadi bentuk utama dari uang Selanjutnya aset kertas seperti cek, dan uang kertas mulai digunakan untuk system pembayaran dan dianggap sebagai uang. Dimana system pembayaran berujung memiliki makna penting tehadap bagaimana uang akan didefenisikan dimasa mendatang.

 

Berikut akan diuraikan bagaimana system pembayaran mengalami evolusi dari waktu ke waktu, dari mulai uang komoditas, uang fiat, cek, pembayaran secara elektronik dan e-money.

 

1. Uang Komoditas

Untuk mendapat gambaran dimana system pembayaran berujung, adalah penting untuk mengetahui proses perubahan system pembayaran dari waktu ke waktu. Segala sesuatu yang berfungsi sebagai uang, maka secara umum harus dapat diterima, setiap orang harus bersedia menggunakannya sebagai pembayaran untk barang dan jasa. Setiap objek yang mempunyai nilai yang jelas bagi setiap orang menjadi kandidat untuk bisa menjadi uang dan pilihan yang lazim adalah logam berharga seperti emas, aatau perak. Uang yang dibuat dari logam berharga atau komoditas berharga lainnya disebut uang komoditas (commodity money). Dan dari uang purbakala sampai beberapa ratus tahun yang lalu, uang komoditas berfungsi sebagai alat tukar dihampir semua kalangan masyarakat kecuali masyarakat yang paling primitive. Permasalahan yang muncul dari system pembayaran yang berbentuk logam berharga adalah sangat berat dan sulit dibawa dari satu tempat ketempat yang lain. Apalagi pembelian dalam jumlah yang besar, hal ini pasti menjadi tidak praktis.

 

2. Uang Fiat

Perkembangan berikutnya dalam system pembayaran adalah mata uang kertas (selembar kertas yang berfungsi sebagai alat tukar). Pada awalnya, uang kertas berisi jaminan yang dapat dikonversikan kedalam bentuk koin atau ke logam berharga dengan kuantitas tertentu. Akan tetapi, mata uang berubah secara perlahan menjadi uang fiat (fiat money), yaitu uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah (pengertian sah adalah uang kertas tersebut dapat diterima sebagai pembayaran untuk utang) tetapi tidak dapat dikonversikan kedalam bentuk koin atau logam berharga. Uang kertas mempunyai keuntungan dengan berat yang lebih ringan dibandingkan dengan uang koin atau logam berharga, tetapi uang kertas hanya bisa dipakai sebagai alat tukar hanya jika ada kredibilitas dari otoritas yang menerbitkan uang kertas tersebut dan jika percetakan dari uang kertas tersebut mengalami satu tahapan canggih dan sulit untuk dipalsukan. Oleh karena uang kertas telah melibatkan pengaturan secara hukum, negara- negara dapat mengubah ata uangnya sesuai dengan keinginan. Lebih lanjut, itulah yang dilakukan oleh negara-negara Eropa ketika mereka menghancurkan mata uangnya untuk diubah ke euro pada tahun 2002.

 

Kelemahan utama dari uang kertas dan koin adalah mudah dicuri dan cukup mahal untuk dibawa dalam jumlah yang besar karena tumpukannya yang banyak. Untuk mengatasi permasalahan ini, tahapan lain dalam evolusi system pembayaran terjadi seiring dengan perkembangan dari perbankan modern :penemuan cek.

 

3. Cek

Cek adalah instruksi dari anda ke bank untuk mengirimkan uang dari rekening anda ke rekening orang lain ketika orang tersebut menyetorkan cek yang diterimanya. Cek memungkinkan terjadinya transaksi tanpa harus membawa sejumlah besar mata uang. Peneluan cek merupakan inovasi terbesar yang dapat meningkatkan efisiensi system pembayaran. Seringkali pembayaran dibuat bolak-balik saling membatalkan; tanpa cek, hal tersebut akan membuat pergerakan dari banyaknya mata uang. Dengan cek pembayaran yang saling membatalkan dapat diselesaika dengan pembatalan cek, dan tidak ada uang yang perlu dipindahkan. Akibatnya, penggunaan cek dapat menurunkan biaya transportasi yang terkait dengan system pembayaran dan meningkatkan efisiensi ekonomi. Keuntungan cek lainnya adalah dapat dituliskan berapapun jumlahnya sampai jumlah saldo yang ada direkening sehingga membuat transaksi dalam jumlah besar menjadi lebih

 

mudah. Cek juga dapat mengurangi kerugian, seadainya cek itu dicuri, dan karena cek memberikan bukti pembelian dengan nyaman.

 

Akan tetapi terdapat dua permasalahan dengan system pembayaran berdasarkan cek. Pertama, dibutuhkan waktu untuk mendapatkan cek dari satu tempat ketempat lainnya, khususnya pada masalah yang serius jika pembayaran dilokasi yang berbeda yang membutuhkan pembayaran dengan cepat. Kedua, semua pekerjaan administrasi yang dibutuhkan dalam proses cek juga mahal

 

4. Pembayaran Secara Elektronik

Semakin murahnya computer dan meluasnya penggunaan internet sekarang ini, membuat pembayaran secara elektronik juga semakin murah. Pada masa lalu pengiriman cek harus lewat pos, tetapi saat ini bank menyediakan situs web, dimana nasabah, bisa masuk kedalamnya dengan mengklik beberapa tombol, dan dengan cara demikian pembayaran atas tagihan dapat dilakukan secara elektronik. Kondisi bukan hanya menghemat biaya prangko, tetapi juga membuat membayar tagihan menjadi hal yang menyenangkan. System pembayaran secara elektronik yang disediakan oleh bank hanya membutuhkan sedikit waktu untuk masuk kedalam system guna membayar tagihan. Pembayaran yang sudah dilakukan secara otomatis akan mengurangi saldo rekening di bank. Pembayaran secara elektronik ini diperkirakan bisa menghemat lebih dari satu dolar per transaksi dibandingkna apabila menggunakan menggunakan cek. Pembayaran secara elektronik kini semakin umum digunakan di Amerika Serikat meskipun kebiasaan ini sebenarnya cenderung terlambat dibandingkan dengan orang di Eropa, khususnya di Skandinavia.

 

 

5. E-Money

Teknologi pembayaran secara elektronik tidah hanya menggantikan cek, tetapi juga tunai dalam bentuk electronic money- adanya uang hanya dalam bentuk elektronik. Bentuk pertama dari e-money adalah kartu debit. Kartu debit, yang bentuknya seperti kartu kredit, memungkinkan konsumen membeli barang dan jasa secara langsung dapat memindahkan dana secara elektronik dari rekening bank, ke rekening pihak penjual. Kartu debit dapat digunakan di tempat-tempat yang menerima kartu kredit dan sekarang ini menjadi lebih cepat dibandingkan dengan pembayaran tunai. Pada sebagian besar pasar swalayan, misalnya , konsumen dapat menggesek kartu debit melalui alat pembaca kartu yang ada dibagian kasir, dan rekening akan berkurang sebesar nilai pembelian yang dilakukan. Sebagian besar bank dan perusahaan seperti visa dan master card menerbitkan kartu kredit dan kartu ATM yang dapat berfungsi sebagai kartu debit.

 

Bentuk e-money yang lebih mutakhir adalah store –value card dibeli dengan dolar tertentu yang dibayar dengan uang dimuka, mirip seperti kartu telepon prabayar. Semakin canggih store value card dikenal sebagai smart card. Smart card berisi chip computer yang dapat mengakses tunai secara digital dari pemilik rekening kapanpun dibutuhkan. Dinegara Asia seperti Jepang dan Korea, telepon seluler sekarang mempunyai fiture smart card yang memeberikan ekspresi bayar lewat telepon, menjadi perkembangan baru , smart card bisa dibeli dimesin ATM, computer pribadi dengan kartu pembaca smart card, atau peralatan telepon khusus.

 

Bentuk ketiga dari e-money sering disebut dengan e cash yang digunakan melalui internet untuk membeli barang dan jasa. Pelanggan mendapatkan e-cash dengan membuat satu rekening di bank yang memepunyai jaringan internet dan kemudia bisa mempunyai e cash yang dipindahkan ke computer pribadinya. Ketika ia ingin membeli sesuatu dengan e-cash pelanggan dapat menjelajah toko yang ada di web, selanjutnya secara otomatis e-cash ditransfer dari komputernya ke computer penjual. Penjual kemudian mendapatkan dana yang ditransfer dari rekening bank konsumen ke rekening penjual sebelum barang itu dikirimkan.

 

Kamu dengan adanya kemudahan dari e-money, masyarakat akan berfikir kita akan menuju kepada masyarakat tanpa uang tunai (cashless society) dimana semua pembayaran dilakukan secara elektronik, akan tetapi ternyata hal ini tidak terjadi, mengapa ?

 

Apakah Kita Menuju Pada Masyarakat Tanpa Uang Tunai ? Perkiraan mengenai masyarakat tanpa uang telah beredar selama beberapa decade, tetapi ternyata tidak berkembang pesat. Misalnya Business week, pada tahun 1975 memperkirakan, ketika elektronik sebagai alat pembayaran akan segera terjadi perubahan drastisdari konsep uang itu sendiri, menyangkalnya kembali beberapa tahun berikutnya. Uji coba dalam beberapa tahun terakhir dengan smart cards untuk mengubah konsumen menggunakan e-money tidak berjalan sukses. Mondex, satu diantara promosi yang meluas,pada awal peluncuran stored value card di Inggris tahun 1995, hanya digunakan oleh beberapa kampus universitas di Inggris. Di Jerman dan Belgia, jutaan orang membawa kartu bank dengan chip computer yang menempel dikartu tersebut, tetapi mereka sangat sedikit menggunakannya. Mengapa perubahan menjadi masyarakat tanpa uang tunai berjalan sangat lambat ?

 

Walaupun e-money memberikan kemudahan dan menjadi lebih efisien daripada system pembayaran dengan menggunakan kertas, beberapa factor yang tidak mendukung hilangnya system pembayaran dengan kertas. Pertama, sangat mahal jika menggunakan computer, kartu pembaca dan jaringan telekomunikasi yang diperlukan untuk membuat uang elektronik menjadi bentuk pembayaran yang dominan. Kedua, alat pembayaran elektronik mendorong peningkatan keamanan dan pertimbangan pribadi .Kita sering mendengar berita media yang menunjukkan penelusup masuk mengakses basis data komputeruntuk mengambil informasi yang tersimpan. Oleh karena pencurian tersbut sering terjadi, orang-orang tidak bertanggung jawab bisa mengakses rekening di bank dalam system pembayaran elektronik dan mencuri dana dengan cara memindahkan rekening orang lain ke rekening sendiri. Pencegahan kejahatan ini tidaklah mudah dan ilmu computer telah bekerja penuh untuk mengembangkan system yang dapat mengatasi masalah keamanan tersebut. Perhatian lebih lanjut terhadap penggunaan alat pembayaran elektronik bisa membuat jaringan computer penuh dengan sejumlah besar data kebiasaan belanja pribadi. Mereka merasa khawatir bahwa pemerintah,atasan atau penjaual bisa mengakses data tersebut sehingga mengganggu kerahasiaan pribadi.

 

D. Peranan Uang Dalam Perekonomian

Dewasa ini uang sebagai institusi ekonomi dan komoditas mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Pengertian uang sebagai institusi adalah uang telah diterima sebagai alat pembayaran maupun alat penyimpan kekayaan. Mengingat fungsi utama dari sebuah intitusi adalah mempermudah kehidupan manusia, baik secara individu maupun kelompok, maka dapat dikatakan siapapun manusia yang hidup dizaman modern akan mengalami kesulitan jika tidak mau menerima uang.

 

Sebagai contoh Pada waktu belum dipergunakannya uang, seorang petani buah akan mempunyai mempunyai penghasilan yang jauh lebih besar dari kebutuhan konsumsi, jika menanam dalam skala lebih besar. Tetapi kelebihan penghasilan tersebut dalam tempo kurang dari sebulan kemungkinan besar akan membusuk, karena tidak terjadinya double coincidence of wants. Hal ini akan membuat petani buah kapok menanam dalam skala besar dan tentunya tidak akan mendorong pertambahan ekonomi. Tetapi dengan digunakannya uang dalam perekonomian modern, kelebihan panen tersebut akan dapat dijual dan uangnya dapat disimpan dalam bentuk tabungan. Kelak jika jumlah tabungan sudah banyak, petani dapat mempergunakannya untuk berbagai tujuan, seperti memperbesar skala usaha atau dibelikkan tanah, rumah, TV, dll.

 

Berikut ini akan dijelaskan peranan uang dalam perekonomian modern (Manurung dan Rahardja 2004):

1. Uang sebagai indikator modrenisasi bangsa

Pengalaman menunjukkan peradaban yang makin modern adalah peradaban yang semakin menghargai uang. Bangsa yang modern adalah bangsa yang adil dan sejahtera. Hal ini dapat diukur dari pendapatan perkapita dan distribusi pendapatan. Dari sisi pandang ekonomi, bangsa yang makin modern adalah bangsa yang makin mampu mengalokasikan sumberdaya yang lebih efisien. Sumberdaya tersebut mencakup sumberdaya ekonomi dan nonekonomi. Semakin membaiknya kesetaraan dan demokratisasi menyebabkan penentuan alokasi sumberdaya harus bersifat objektif dan mepertimbangakan kepentingan banyak pihak. Dalam masyarakat modern pemerintah juga harus menjadi pengarah alokasi sumberdaya, agar perekonomian semakin kuat.

 

2. Uang sebagai indikator tingkat modrenisasi perekonomian

Perekonomian modern adalah perekonomian yang sangat menjunjung tinggi alokasi sumberdaya ekonomi. Keputusan yang diambil oleh konsumen dan produsen sifatnya mandiri, terdesentralisasi, dan berdasarkan pertimbangan untung dan rugi. Jika kedua pelaku ekonomi tersebut mencapai kondisi optimal, maka perekonomian akan mencapai kondisi efisien atau disebut keseimbangan umun (general equilibrium)

 

3. Uang sebagai indikator stabilitas ekonomi

Sebuah perekonomian dikatakan stabil jika perkembangan indikator makroekonominya dalam jangka panjang tidak fluktuatif. Didalam era modern tidak satu perekonomian yang tertutup atau tidak melakukan transaksi dengan luar negeri. Keterbukaan ekonomi disatu sisi memberikan manfaat percepatan ekonomi, tetapi disisi lain akan menimbulkan masalah ketergantungan yang semakin besar kepada sektor luar negeri. Kecenderungan mana yang terjadi, tercermin dari pergerakan nilai tukar mata uang. Jika mata uang suatu Negara nilai tukarnya dalam jangka panjang menunjukkan kecenderungan yang membaik maka kerjasama dengan luar negeri memberikan manfaat yang optimal Begitupun sebaliknya . Karena itu stabilitas nilai tukar juga dapat digunakan untuk mengukur stabilitas pekonomian.

 

4. Pasar uang dan pasar modal

Baik pasar (money market) maupun pasar modal (capital market) merupakan interaksi antara permintaan dan penawaran uang. Yang di perjual belikan dalam pasar uang dan pasar modal adalah hak penggunaan uang.seseorang atau sebuah lembaga yang memiliki kelebihan uang dan untuk sementara waktu ataupun dalam jangka waktu lama belum akan digunakan, dapat mengalihkan hak penggunaan uangnya tersebut kepada pihak lain yang membutuhkan. Pengalihan tersebut dapat dilakukan langsung oleh pemilik uang kepada pihak yang membutuhkan, misalnya dalam betuk memberi pinjaman. Agar pemilik uang mau menglihkan hak penggunaanya, si peminjam memberikan kompensasi berupa pembayaran bunga. Berapa lama uang tersebut dipinjamkan dan berapa tingkat bunganya tergantung kesepakatan kedua pihak.

 

Demikian penjelasan tentang Pengertian Uang, Sejarah Uang, Fungsi Uang, Jenis-jenis atau Macam-maca uang dan Nilai Uang serta Peranan Uang dalam Sistem Ekonomi. Semoga ada manfaatnya

 

No comments

Post a Comment

Buka Formulir Komentar

Info Kurikulum Merdeka dan PM

Info Kurikulum Merdeka dan PM
Info Kurikulum Merdeka dan Pembelajaran Mendalam

Search This Blog

Social Media

Facebook  Twitter  Instagram  Google News   Telegram  

Popular Posts

Free site counter
Free site counter